Ida Rsi Putra Manuaba Sampaikan Pesan Spiritualitas Bali di World Cultural Festival 2025

Agus Indra Udayana

Karnataka, India, LenteraEsai.id – Dalam suasana penuh harmoni dan keberagaman budaya, Ida Rsi Putra Manuaba tampil membawakan pidato spiritual yang menggugah dalam ajang World Cultural Festival (WCF) 2025 bertema “One World, One Family” di Sai Grama Mudhannali, Karnataka, India.

Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya konsep menepi dan nyepi sebagai fondasi membangun kolaborasi lintas budaya dan peradaban. “Menepi bukanlah menjauh, melainkan mendekat pada inti. Nyepi bukan sekadar diam, tetapi ruang untuk mendengar dunia dengan lebih jernih,” ujar Ida Rsi di hadapan ribuan peserta dari berbagai negara.

Bacaan Lainnya

Dengan pengalaman spiritual selama 28 tahun mengasuh Shantisena Ashram Gandhi Puri di Paksebali, Klungkung, beliau menegaskan bahwa kehidupan sederhana di desa telah mengajarkan makna sejati dari kebersamaan, tradisi, dan nilai kemanusiaan.

Ida Rsi mengangkat konsep lokal “Di Sai Grama Mudhannali” — yang berarti “Mari kita mulai dari desa kita” — sebagai simbol bahwa perubahan global dapat berawal dari komunitas kecil. “Perubahan tidak harus datang dari kota besar atau pusat kekuasaan. Ia bisa tumbuh dari satu senyuman, satu lagu tradisi, dan satu tindakan tulus di desa kita,” tambahnya.

Beliau juga menyoroti filosofi Nyepi di Bali sebagai jalan sunyi menuju kesadaran dan perdamaian. Menurutnya, kolaborasi sejati lahir bukan dari keramaian, tetapi dari keheningan yang memberi ruang untuk mendengar — baik sesama manusia, alam, maupun Tuhan.

World Cultural Festival merupakan pertemuan budaya dan spiritual global yang merayakan keberagaman, perdamaian, dan persatuan umat manusia. Ribuan peserta dari berbagai negara hadir untuk berbagi nilai, pertunjukan seni, dan pesan lintas iman.

Pidato Ida Rsi ditutup dengan ajakan universal, “Mari kita mulai dari tempat kita berdiri — dari desa kita, dari keluarga kita, dari senyuman pertama. Dunia yang damai tumbuh dari keheningan, kolaborasi yang jujur, dan satu keluarga umat manusia yang saling menjaga.” (LE-Vivi)

 

 

 

Pos terkait