Desa Sanur Kauh Jadi Tuan Rumah Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami

Desa Sanur Kauh Jadi Tuan Rumah Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami
Audiensi Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktavia Hermawan bersama Wali Kota Jaya Negara. (Foto: Humas Denpasar)

Denpasar, LenteraEsai.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memilih Desa Sanur Kauh sebagai lokasi pelaksanaan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) yang akan digelar di Muntig Siokan pada 7 Oktober 2025 mendatang. Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktavia Hermawan saat melakukan audiensi dengan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kamis (2/10).

Menurut Rully, Sanur Kauh terpilih karena memiliki potensi tinggi terjadi gempa maupun Tsunami. SLG merupakan program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas pemahaman informasi gempabumi dan tsunami, khususnya bagi pemerintah daerah, BPBD, serta para pemangku kepentingan kebencanaan. Dengan demikian, diharapkan tercipta respons cepat, tepat, dan terkoordinasi terhadap informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.

Bacaan Lainnya

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana gempabumi dan tsunami. Metode yang dilakukan mencakup paparan materi, diskusi kelompok, Table Top Exercise (TTX), serta susur jalur evakuasi,” jelasnya.

Sejak pertama kali digelar pada 2015, BMKG telah melaksanakan SLG di 181 lokasi dengan total peserta mencapai 9.545 orang. Selain menjadi lokasi SLG, Desa Sanur Kauh juga tengah diusulkan ke UNESCO sebagai Desa Tangguh Tsunami.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BMKG atas dipilihnya Kota Denpasar, khususnya Desa Sanur Kauh, tempat pelaksanaan kegiatan SLG.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai bentuk antisipasi jika terjadi gempa. Selain itu, menjadi pengingat bahwa bencana tidak bisa diprediksi. Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Denpasar, kami mengucapkan terima kasih kepada BMKG,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin siap, waspada, dan tangguh dalam menghadapi potensi bencana gempabumi maupun tsunami. (LE-VJ)

Pos terkait