Mangupura, LenteraEsai.id – Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti memimpin rapat paripurna pada Rabu, 9 Oktober 2024. Rapat paripurna berlangsung di ruang Uttama Gosana gedung DPRD Badung di Mangupura. Hadir Plt Bupati Badung I Ketut Suiasa, Plt Sekda Badung IB Surya Suamba berikut jajaran OPD dan undangan lainnya.
Setelah peserta rapat dinyatakan qorum, yaitu hadir 42 orang anggota termasuk pimpinan, Ketua DPRD Badung Anom Gumanti membuka rapat paripurna pukul 11,00 Wita dengan mengetokkan palu tiga kali. Rapat dengan agenda tunggal, yakni penyampaian rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD)Badung tahun 2025.
Setelah itu Ketua DPRD Badung Anom Gumanti mempersilakan Plt Bupati Badung Ketut Suiasa membacakan rancangan APBD Badung 2025. Pria asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan itu pun menuju mimbar. Dengan intonasi suara terukur ia memaparkan rancangan APBD 2025 di depan peserta rapat paripurna. Sesekali mantan Kepala Desa Pecatu itu tampak menoleh ke hadirin.
Dalam rancagan APBD Badung 2025 antara lain dipaparkan, Pendapatan Daerah dirancang Rp10,4 triliun lebih. Bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp9, 6 triliun lebih, pajak daerah Rp8,8 trliun lebih, retribusi daerah Rp342 miliar lebih, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp247,2 miliar lebih. Kemudian lain–lain PAD yang sah Rp207,6 miliar. Juga ada pendapatan transfer Rp799 miliar lebih.
Sedang belanja daerah dalam rancangan APBD Badung 2025 berjumlah Rp10,5 triliun lebih. Terdiri dari beanja operasi Rp5,5 triliun lebih, belanja modal Rp3,1 triliun lebih, belanja tidak terduga Rp72 miliar lebih. Serta belanja transfer Rp1,7 triliun lebih dan seterusnya.
Plt Bupati Badung Ketut Suiasa selepas membaca naskah rancangan APBD Badung 2025, lalu menyerahkan ke Ketua DPRD Badung Anom Gumanti. Kemudian Ketua DPRD badung meneruskan kepada ketiga ketua fraksi DPRD Badung. Yakni Ketua F-PDI Perjuangan I Made Bima Nata, Ketua F-Partai Golkar I Gusti Ngurah Saskara dan Ketua F-Gerindra I Wayan Puspa Negara.
Rapat paripurna DPRD Badung dengan agenda penyampaian rancangan APBD Badung 2025 oleh eksekutif berlangsung cukup kilat, hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Terhitung dari pembukaan hingga penutupan oleh Ketua DPRD Badung Anom Gumanti.
Usai menghadiri rapat paripurna DPRD Badung, Plt Bupati Badung Ketut Suiasa menjawab sejumlah pertanyaan awak media massa yang meliput kegiatan tersebut. Seperti mengapa APBD Badung 2025 dirancang lebih rendah dari APBD 2024 (perubahan)? Suiasa memberi penjelasan antara lain,karena pemerintah (eksekutif) harus berpikir realita. Serta merencanakan angggaran dengan asumsi cenderung bisa tercapai.
“APBD Badung perubahan 2024 yang kita rancang Rp 12 triliun lebih tampaknya tidak akan tercapai target sesuai asumsi awal, walau masih ada waktu tersisa. Itu maka harus realistis dalam menyusunan rancangan APBD 2025,” paparnya.
Ketua DPRD Badung Anom Gumanti menanggapi rancangan APBD Badung 2025 lebih kecil dari APBD BAdung 2024 perubahan. Bahwa itu baru rancangan, belum dibahas. Pendapatan Badung dua tahun anggaran sebelumnya surplus. Hal itu juga menunjukkan sikap kehati–hatian eksekutif.
“Rancangan ini kan belum kami bahas, rancangan baru masuk ke Dewan. Nanti kami bahas, kalau itu realistis yang terpenting kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan biaya mandatory: pendidikan dan kesehatan. Serta program–program prioritas seperti infrastruktut dan sebagainya,” tandas pria asal Kuta ini.
Ditambahkan, tentang kemungkinan taget APBD Badung perubahan tidak terecapai, Anom Gumanti mengatakan masih ada waktu berjalan. Berikan eksekutif/OPD –OPD bekerja. Terkait kalau pendapatan 2024 tidak tercapai akan mengancam program hibah dan BKK.
Ketua DPRD Badung Anom Gumanti mengharapkan dengan kerja keras target pendapatan pendapatan TA 2024 akan tercapai. Karena ada program-program yang tidak bisa ditunda. Misalnya pelaksanaan upakara/upacara yadnya yan sudah dijadwalkan masyarakat.
Pewarta: I Made Astra
Redaktur: Laurensius Molan







