Denpasar, LenteraEsai.id – Pada Program Spring 2023, Program BIPAS Universitas Udayana (Unud) kembali menyelenggarakan workshop pakaian adat Bali bagi mahasiswa BIPAS pada Kamis, 9 Maret 2023, bertempat di Auditorium Prof Dr Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana di Denpasar.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh 58 orang mahasiswa BIPAS dari berbagai negara di Eropa, namun juga oleh sekitar 20 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud).
Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator Program BIPAS Unud, Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi SS MHum MApp Ling, yang memaparkan tujuan pelaksanaan workshop ini adalah untuk memperkenalkan busana adat Bali kepada para mahasiswa BIPAS, terutama tentang keautentikan yang dimiliki dari zaman kerajaan Bali hingga zaman modern saat ini.
Di samping itu, melalui workshop tersebut juga mahasiswa diperkenalkan dengan keunikan budaya tawar-menawar di Bali yang tidak dapat ditemui di negara asal para mahasiswa. “Selain belajar dan mengenal lebih jauh tentang busana adat Bali, para mahasiswa juga diperkenalkan dengan budaya tawar-menawar yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali, khususnya ketika berbelanja di pasar tradisional,” ucapnya.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Putu Ayu Asty Senja Pratiwi PhD sebagai narasumber, yang mencakup penjelasan dan pemutaran video tentang filosofi busana adat Bali, kaitan busana dengan budaya masyarakatnya, serta perkembangannya dari masa ke masa.
Pemaparan materi dilanjutkan dengan pengetahuan tentang budaya tawar-menawar di lingkungan masyarakat Bali, disertai dengan pengenalan dan praktik penggunaan bahasa Indonesia dengan konteks berbelanja di pasar tradisional. Setelah itu, mahasiswa BIPAS bersama dengan mahasiswa lokal Unud terjun langsung membeli pakaian adat Bali di pasar tradisional Sanglah, Denpasar.
“Saya sangat setuju dengan kegiatan yang melibatkan mahasiswa lokal, di mana pada kegiatan ini mereka tidak hanya diberi tugas untuk memandu dan menemani mahasiswa BIPAS dalam berbelanja di Pasar Sanglah, namun juga agar mereka memiliki kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan menambah wawasan tentang negara mereka masing-masing,” ujar Senja Pratiwi.
Setelah menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam di Pasar Sanglah, mahasiswa kemudian kembali ke Auditorium Prof Dr Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya Unud untuk melihat demonstrasi cara mengenakan pakaian adat Bali dan langsung mempraktikkannya.
Mahasiswa BIPAS saat diwawancarai mengungkapkan rasa suka cita mereka mengikuti program tersebut. “Kami sangat menikmati acara workshop ini. Pemaparan materinya sangat bagus dan para mahasiwa Indonesia sangat ramah dan asik,” katap Viktor, salah seorang mahasiswa BIPAS asal Meksiko.
“Ya, betul. Para pedagang di pasar juga sangat baik dan lucu, dan yang tak kalah penting adalah acara berjalan dengan rapi dan teratur namun sangat menyenangkan. Kami berharap BIPAS akan lebih sering lagi mengadakan acara seperti ini,” ucap Solonge, mahasiswa BIPAS dari Jerman, menimpali.
Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dari Koordinator Program BIPAS Unud kepada seluruh mahasiswa dan panitia. Sagung Shanti berharap melalui Program BIPAS, Indonesia akan semakin dikenal luas dan menjadi ajang bertukar ilmu bagi seluruh mahasiswa Universitas Udayana dengan mahasiswa asing.
“Harapan kami program ini dapat menjadi ajang pertukaran ilmu antara mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal yang nantinya akan memberi dampak positif pada wawasan mereka tentang dunia,” ujarnya, mengharapkan. (LE-DP)






