Karangasem, LenteraEsai.id – Virus nampaknya kembali menyerang ternak babi. Dugaan tersebut dikaitkan dengan cukup banyaknya babi yang mati mendadak di Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun di lapangan, Senin (24/1), diketahui sejak sebulan terakhir ini puluhan babi mati mendadak di Desa Abang. Disebut mata mendadak sehubungan ternak piaraan tersebut sebelumnya tidak menunjukkan gejala sedang sakit yang tergolong lama.
Babi yang mati umumnya hanya menunjukkan ciri-ciri kuping memerah dan tidak mau makan dalam beberapa hari saja sebelum akhirnya mati.
I Made Gunarta, salah seorang peternak babi di Desa Abang, mengatakan sejak dua pekan terakhir 4 ekor ternak babi miliknya mati secara bergilir dengan ciri-ciri tidak mau makan. Bersamaan dengan itu, kuping hewan ternak seketika terlihat memerah.
“Empat ekor babi milik saya dengan kisaran berat sekitar 60 sampai 70 kg per ekornya, bergiliran mati sejak dua minggu ini,” kata Gunarta sembari menyebutkan bahwa akibat kejadian tersebut ia merugi hingga jutaan rupiah.
Beberapa penduduk Desa Abang yang lain juga menyampaikan hal yang sama. sehingga para penernak kini menjadi cukup resah karena khawair serangan virus yang sempat terjadi setahun silam, kini terulang kembali.
Sementara itu, Perbekel Desa Abang I Nyoman Sutirtayana yang dihubungi terpisah, membenarkan bahwa belakangan ini cukup banyak ternak babi yang tiba-tiba mati di wilayahnya.
“Kejadian pertama kurang lebih sejak awal bulan ini, kemudian terus semakin marak di beberapa lokasi,” ujar Sutirtayana sembari menyatakan belum tahu secara pasti apa yang menyebabkan hewan-hewan tersebut mati hingga membuat para peternak resah dan merugi.
Melihat jumlah hewan yang mati terus mengalami penambahan, Perbekel Abang menyarankan para peternak yang masih punya babi di kandang untuk segera menjual binatang peliharaannya, sehingga tidak mengalami kerugian yang semakin besar.
Selain itu, Sutirtayana juga mengingatkan kepada para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar sterilisasi kandang babi tetap terjamin, sehingga virus tidak mudah menyerang.
“Semoga saja wabah ini segera berakhir, sehingga tidak timbul musibah yang lebih besar seperti dulu yang pernah terjadi, di mana wabah sempat memberangus ratusan ekor babi di beberapa desa di Kabupaten Karangasem,” ujar Sutirtayana, mengungkapkan. (LE-Jun)