Mang Dauh Serahkan Formulir Pendaftaran Balon ‘Penggede’ yang Siap Tarung di Pilkada Buleleng

Mang Dauh (kiri) menyerahkan formulir pendaftaran sebagai bakal calon 'penggede' yang siap tarung pada Pilkada Buleleng, diterima Sekretaris DPC PDIP Buleleng,Supriatna, Selasa (30/4). (Foto: LenteraEsai/Anom Wijaya)

Singaraja, LenteraEsai.id – Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Buleleng mulai melaksanakan proses penjaringan dan penyaringan bakal calon Bupati/Wakil Bupati Buleleng periode tahun 2024-2029 yang siap ambil bagian dalam kontestasi di kancah Pilkada tahun ini.

Sebagai barometer dan mercu suarnya partai kepala banteng moncong putih di tanah Bali, PDIP membuka ruang kepada kader internal maupun tokoh masyarakat untuk datang mendaftar sebagai bakal calon (balon) ‘penggede’ di Kabupaten Buleleng tersebut.

Bacaan Lainnya

Belakangan ini, ada beberapa kader internal yang santer terdengar digadang-gadang oleh simpatisannya untuk maju meramaikan perhelatan Pelkada Buleleng 2024. Di antaranya terungkap nama Supriatna, Rochineng, Dewa Mahayadnya, Ngurah Arya, Sutjidra, Nyoman Arya Astawa dan Gusti Aries Sujati, istri mantan Bupati Buleleng dua periode Agus Suradnyana.

Namun demikian, dari pantauan di lapangan pada Selasa (30/4), baru bakal calon yang santer dengan sebutan kuda hitam, yaitu Nyoman Arya Astawa alias Mang Dauh yang sudah menyetor formulir pendaftaran ke Kantor DPC PDIP Buleleng.

Formulir pendaftaran dan juga kartu tanda anggota PDIP yang diserahkan oleh Mang Dauh siang itu, diterima Sekretaris DPC PDIP Buleleng Supriatna. “Atas mandat keluarga besar, simpatisan partai dan masyarakat, tiyang berusaha maksimal untuk mengikuti niat mereka untuk berproses tegak lurus atas titah PDIP demi Buleleng,” ujar Mang Dauh.

Mengenai sepak terjang Mang Dauh sudah tidak asing lagi bagi para elit partai, kader maupun simpatisan PDIP Buleleng, karena sudah 25 tahunan berpartisipasi untuk kebesaran partai. Hanya saja, karena lebih fokus di dunia pariwisata, segala tetek bengek formalitas keanggotaan tampaknya tidak pernah dia perhitungkan.

Ditemui media ini, Mang Daud mengakui bahwa dunia kepariwisataan cukup menyita kesibukannya selama ini. Ia menyebutkan bahwa pariwisata Buleleng patut digaungkan kebangkitannya demi pemerataan ekonomi kerakyatan sesuai dengan cita-cita Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir Soekarno, yaitu berdaulat di bidang ekonomi.

Simbiosis mutualisme dalam kehidupan sosial ekonomi rakyat kecil sangat erat dengan kepariwisataan. “Tanpa pariwisata, perekonomian rakyat kita tengkurep. Marilah ‘metangi’ bersama, bahu-membahu demi rakyat Buleleng yang lebih sejahtera,” ujarnya dengan mimik wajah penuh optimis.

Tak bisa dipungkiri bahwa kecintaan dan kepedulian atau lebih keren dengan sebutan love and care, akan dapat mengejawantahkan cita-cita untuk berdaulat dalam bidang ekonomi.

Pewarta: Anom Wijaya
Redaktur: Laurensius Molan

Pos terkait