Magetan, LenteraEsai.id – Percik cahaya ‘kunang-kunang’ yang memancar dari ribuan buah handphone (HP), mengiringi gema salawatan yang dilakukan para relawan penanggulangan bencana di tengah kegelapan malam di Lapangan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Sabtu malam, 23 September 2023.
Ribuan relawan yang sebagian besar kaum muda, tampak duduk bersila dengan menyalakan lampu HP-nya masing-masing di lapangan terbuka menyambut kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir pada giat Jambore Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim 2023.
Gubernur Jatim spontan mengajak para relawan untuk salawatan di balik kilauan cahaya lampu HP, yang tak ubahnya bagai sebuah ‘paper mob’ yang biasa dilakukan kalangan mahasiswa dalam suatu acara kebersamaan. Tidak sedikit pula warga setempat yang ikut bersalawat sambil menggoyang-goyangkan lampu kilat di HP mereka masing-masing.
Dalam gema salawat yang memecah kegelapan dan keheningan malam, Gubernur Khofifah selanjutnya menyalami sejumlah relawan dan juga warga yang ambil bagian pada kegiatan ‘paper mob’ tersebut.
Serangkaian acara pembukaan Jambore Relawan BPBD Jatim itu juga, Gubernur Khofifah berkesempatan menyerahkan penghargaan Selempang Srikandi Siaga Bencana kepada dua relawan dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Kedua relawan tersebut adalah Aslichatul Insiyah dan Nurul Wachida.
Pada kegiatan yang sekaligus dilakukan launching logo dan kick off rangkaian peringatan hari jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dedikasi para relawan yang aktif membantu dalam penanggulangan bencana di Jatim. “Wajah-wajah penghuni surga itu ada di relawan karena mereka menolong tanpa pamrih,” ucap Khofifah.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim Adhy Karyono mengungkapkan, Jambore Relawan ini selain sebagai wadah silaturahmi, juga meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana.
Hadir pada acara tersebut anggota Komisi VII DPR RI Ina Ammania, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo, Bupati Magetan Suprawoto, unsur Forkopimda Magetan, dan undangan lainnya.
Asuransi Relawan
Masalah jaminan kesehatan dan jiwa bagi para relawan menjadi salah satu bahasan penting dalam sarasehan serangkaian penyelenggaraan jambore tersebut, di mana terungkap pentingnya asuransi atau jaminan bagi para relawan. Terutama saat mereka terjun ke daerah bencana.
Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo mengatakan, idealnya asuransi tidak hanya pada relawan saja. Tapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan saat bertugas.
“Misalnya ada relawan yang sakit saat ikut penanggulangan bencana, ada biaya pengganti untuk keluarganya. Demikian pula jika ada relawan yang meninggal dunia, ada semacam beasiswa bagi anaknya agar bisa menyelesaikan pendidikan hingga sarjana,” kata Papang, panggilan akrab Pangarso Suryotomo di hadapan peserta Jambore Relawan BPBD Jatim itu.
Soal asuransi ini juga telah dibahas dengan Komisi E DPRD Jatim yang juga mitra BPBD Jatim. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengantakan, asuransi bagi relawan sangat urgent diterapkan. Masalahnya, jika terjadi apa-apa di daerah bencana, mereka bisa ter-cover.
“Ide dari kalangan dewan ini baik tapi kami akan memastikan dulu siapa yang akan menerimanya, sehingga benar-benar tepat sasaran,” kata Gatot Soebroto.
Papang juga menyebutkan, menjadi relawan itu bukan untuk mencari prestasi, tapi berbuat amal buat masyarakat. “Kalau di lokasi bencana jangan cari prestasi, tapi bagian dari amal sebagai umat beragama,” ucapnya, menekankan.
Hadir pula dalam sarasehan ini Kepala Bakorwil Madiun Heru Wahono Santoso, beberapa pejabat BPBD Jatim dan unsur BPBD dari berbagai daerah, serta Ina Ammania, anggota Komisi VII DPR RI, yakni komisi yang menjadi partner BNPB.
Kunjungannya di tengah Jambore Relawan kali ini untuk menjalankan fungsi legislatif, yakni pengawasan. “Tanpa diundang pun saya akan hadir untuk melihat apa yang dibutuhkan dan perlu ditingkatkan dalam penanggulangan bencana,” ujar Ina di hadapan para relawan. (LE/Jet)