Bandung, LenteraEsai.id – Titik fokus energi dalam badan manusia, disebut dengan cakra atau prana, letaknya terdapat di seluruh bagian tubuh manusia dari ujung kaki hingga rambut. Secara global, ada yang menyebutkan bahwa ada tujuh cakra di tubuh manusia.
“Cakra diibaratkan sebagai roda atau putaran, tempat seluruh kesadaran tertinggi yang letaknya berputar dan dapat berubah disebabkan oleh beragam faktor, seperti makanan, pikiran, perbuatan dan tempat tinggal,” ujar Rama Arya S selaku pelaku dhamma, ketika dikonfirmasi di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (25/3/2023).
Pria yang pernah melanglang negara untuk mengajarkan nilai-nilai spiritual ini menekankan, hendaknya setiap umat manusia dapat mengendalikan setiap cakra yang berada di tubuhnya masing-masing. Jangan terbalik justru cakra yang mengendalikan, karena bisa berakibat dapat mecelakakan orang lain.
“Jika kita dapat mengendalikan cakra, maka dapat mencapai titik kesadaran tertinggi. Manusia menjadi arif bijaksana, perspektif atau sudut pandang menjadi lebih luas dalam artian tidak sempit,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, selama ini masyarakat banyak yang mempertanyakan bagaimana kiat atau cara membuka cakra agar bisa aktif. “Begini sebenarnya. Sejak kita masih dalam kandungan, cakra yang ada di tubuh masing-masing itu sudah aktif. Hanya saja setelah terlahir dan masa pertumbuhan, etika perilaku atau perbuatan seseorang dapat mempengaruhi sehingga cakra menjadi kurang maksimal terbuka untuk menjalankan fungsi selaku titik kesadaran tertinggi,” ujar Rama Arya S.
Terkait dengan itu, Rama Arya S menyarankan agar seseorang yang ingin cakra di tubuhnya berfungsi maksimal ialah dengan membersihkan diri melalui menjaga ucapan, pikiran dan perbuatan. Jika hal ini dilakukan, otomatis akan mempertajam kinerja cakra sehingga mampu membuat pemilik tubuh mencapai keseimbangan dalam hidupnya.
“Langkah lainnya adalah melakukan samadi, ini berasal dari kultur negeri kita. Dari ajaran leluhur. Saya tidak menyebut sebagai meditasi, tetapi menekankan untuk melakukan samadi, dengan mengheningkan diri. Duduk dengan punggung tegak selama 5-15 menit. Fokus dengan keluar masuknya nafas di tubuh. Lakukan ini setiap hari pada malam menjelang tidur atau pada bangun pagi. Ini sebuah langkah sederhana tapi berdampak luar biasa untuk mencapai keseimbangan hidup,” katanya mengakhiri percakapan. (LE-Vivi)