Karangasem, LenteraEsai.id – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem baru-baru ini telah mengumumkan sekolah mana saja yang sudah siap dan memenuhi syarat untuk dapat menggelar proses belajar tatap muka di Karangasem.
Dari seluruh sekolah dasar (SD) dan SMP yang ada di Kabupaten Karangasem hanya ada 5 SMP dan 26 SD saja yang sudah dinyatakan siap untuk menggelar proses belajar tatap muka tahap pertama. Hal ini berarti, masih banyak sekolah yang belum memenuhi syarat untuk dapat menggelar proses belajar tatap muka tahap pertama ini.
Salah satunya adalah SMP Negeri 3 Manggis, sekolah yang terletak di Banjar Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem juga tidak dinyatakan lolos verifikasi di data pokok pendidikan (Dapodik) pada tahap pertama ini.
Kepala SMPN 3 Manggis, Ni Wayan Sutarmi saat ditemui pada Senin (4/1/2021) mengatakan, sebenarnya semua persyaratan yang diberikan oleh Disdikpora sudah terpenuhi, tapi pihaknya mengaku hanya kurang teliti, karena tidak membuat surat kesepakatan dengan komite sekolah untuk dikirim ke Dapodik tentang kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Mungkin itu yang membuat kita tidak lolos verifikasi di Dapodik untuk tahap pertama ini, tapi sekarang kita sudah lengkapi datanya dan sudah dikirim ke Dapodik semoga untuk tahap kedua nanti kita bisa lolos verifikasi supaya bisa menggelar pembelajaran secara tatap muka,” jelasnya.
Sambil menunggu hasil verifikasi di Dapodik, Wayan Sutarmi juga mengaku akan tetap melakukan pembelajaran secara daring untuk seluruh siswa supaya tidak ada yang ketinggalan mata pelajaran.
“Proses verifikasi di Dapodik ken cukup lama sampai hasilnya keluar, jadi sambil menunggu kita akan tetap melakukan pembelajaran secara daring,” ungkapanya.
Walaupun nantinya proses belajar tatap muka bisa dilakukan di SMPN 3 Manggis pihaknya mengaku akan tetap melakukan pembelajaran secara daring.
Karena, lanjut Wayan Sutarmi, di SMPN 3 Manggis hanya memiliki 11 ruang kelas dengan jumlah siswa 800 lebih, jadi tidak mungkin bisa maksimal melakukan proses belajar tatap muka.
“Oleh karena itu, siswa nantinya akan tatap lebih sering belajar daring ketimbang datang langsung ke sekolah,” katanya menegaskan. (LE-Jun)