Amlapura, LenteraEsai.id – Persoalan membuang sampah memang terlihat seperti hal yang sepele, namun bila penempatannya yang salah bisa menjadi racun bagi lingkungan dan bahkan kehidupan.
Sebaliknya, bila masyarakat dapat memperlakukan sampah secara baik dan benar, senantiasa akan mendatangkan manfaat, terutama guna mengurangi tingkat pencemaran hingga terciptanya lingkungan yang bersih.
Sayangnya, persoalan sampah ini belum terurai secara tuntas di Bali, termasuk di Kabupaten Karangasem. Sekarang, bila kenyataan ini dibiarkan, tentu persoalan sampah akan menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan warga di Bumi Lahar.
Sebagai bentuk perhatian terhadap alam, DPRD Karangasem secara khusus melakukan pertemuan untuk membahas persoalan sampah, di ruang rapat tertutup di Gedung DPRD Karangasem, di Amlapura, Senin (24/2/2020).
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana, membicara sejumlah materi, yang salah satunya secara intens membahas persoalan sampah di Karangasem.
Ditemui usai pertemuan, Gede Dana menyatakan bahwa selama ini persoalan sampah tidak kunjung tuntas penanganannya. Sebagai contoh, sering terlihat sampah berserakan di mana-mana. Hal ini dapat memberikan citra buruk bagi Kabupaten Karangasem yang mulai dikenal sebagai destinasi wisata.
Gede Dana menyebutkan, jika wisatawan sedang bertandang ke Karangasem dan melihat timbunan atau tumpukan sampah, tentu akan memberikan kesan yang kurang bagus. “Keindahan destinasi di Karangasem bisa menjadi berkurang, jika ada sampah yang berserakan. Apalagi sampah plastik yang sulit terurai oleh alam,” ucapnya.
Mengingat itu, Gede Dana menjelaskan, ceceran sampah tidak hanya akan mengurangi keindahan, tetapi juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dan bahkan menimbulkan bibit penyakit.
“Sekarang ini musim hujan, dengan adanya tumpukan sampah, maka kondisi akan semakin kumuh. Ini harus dicarikan solusi, karena tempat pembuangan sampah juga banyak yang membludak. Tidak bisa dibiarkan sampah menjadi membludak dan mengotori lingkungan,” ujarnya, menegaskan.
Sementara itu, Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, DLH Karangasem, pernah memiliki gagasan untuk membangun tempat pengolahan limbah plastik. Sayangnya, hal ini belum terwujud sehubungan masih mengkaji anggaran yang diperlukan untuk merealisasikannya.
Langkah ini semestinya segera diwujudkan, mengingat limbah plastik masih terbilang tinggi di Karangasem. Apabila ada tempat pengolahan limbah plastik, maka sampah plastik bisa dicacah dan dihancurkan, serta selanjutnya siapa tahu memiliki nilai tersendiri, katanya. (LE-KRD1)