judul gambar
HeadlinesTabanan

Warga Cemas, Pohon Sakral Ratusan Tahun di Pura Puseh Desa Adat Pagi, Tiba-tiba Tumbang

Tabanan, LenteraEsai.id – Sebatang pohon yang disakralkan dan telah berusia ratusan tahun yang tumbuh di Pura Puseh Desa Adat Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Senin (27/6) pagi tiba-tiba tumbang hingga menimbulkan berbagai bentuk kecemasan dan penafsiran di kalangan warga masyarakat.

Berbagai macam penafsiran dan perbincangan di kalangan penduduk setempat, kini mewarnai rebahnya Pohon Beringin tua yang selama ini sangat disakralkan tersebut.

Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastra (58), ketika dihubungi menyebutkan bahwa pohon tumbang pada pagi hari sekitar pukul 08.30 Wita bersamaan dengan turunnya hujan cukup lebat yang disertai hembusan angin kencang.

Begitu mengetahui Pohon Beringin yang telah berusia ratusan tahun itu rebah di kawasan pura, Wayan Yastra langsung menyampaikannya kepada para prajuru desa dan petugas Bhabinkamtibmas, yang kemudian meneruskannya ke Markas Polsek Penebel.

Mendapat laporan, Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana SH MH, langsung menghubungi instansi terkait di Kecamatan Penebel dan BPBD Kabupaten Tabanan. Setelah itu, Kapolsek mengerahkan anggotanya menuju tempat kejadian guna melakukan penanganan.

Seizin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra SIK MH, Kapolsek Artadana yang ditemui ketika memimpin pelaksanaan evakuasi pohon tumbang tersebut mengatakan, Pohon Beringin tumbang sebagai dampak dari cuaca yang cukup ekstrem belakangan ini.

“Curah hujan cukup tinggi, disertai angin kencang. Selain itu, penyebab tumbangnya Pohon Beringin yang bergaris tengah kurang lebih 3 meter dengan tinggi 30 meter tersebut, diduga kuat karena telah berusia tua, yakni diperkirakan telah lebih dari 200 tahun,” ucapnya.

Di tempat tersebut tumbuh dua pohon beringin. Berawal dari tumbangnya pohon yang berada di posisi sebelah timur, kemudian menimpa cabang Pohon Beringin yang ada di sebelah barat, selanjutnya ‘menghantam’ tembok penyengker bagian utara Pura Puseh Desa Adat Pagi hingga rusak sepanjang 5 meter, kata Kapolsek Penebel.

Kapolsek menyebutkan, personel Polsek Penebel yang ditugaskan membantu masyarakat dalam melakukan penanganan pohon tumbang itu, meliputi petugas dari Unit Patroli Samapta, Binmas, Reskrim, Intelkam dan Bhabinkamtibmas, bersinergi dengan Koramil Penebel, pihak Kecamatan Penebel, dan BPBD Kabupaten Tabanan.

“Kami juga bersama masyarakat bahu-membahu mengerjakan pemotongan bagian demi bagian dari batangan pohon yang tumbang, sehingga bisa disingkirkan ke tempat yang telah ditentukan,” kata Kapolsek Artadana seraya menambahkan bahwa kejadian tersebut tidak tercatat menelan korban jiwa maupun luka-luka, terkecuali kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp50 juta.  (LE-TB)

Lenteraesai.id