judul gambar
DenpasarHeadlines

Akademisi FTP Unud Teliti Bambu yang Miliki Nilai Gizi Untuk Dikonsumsi

Denpasar, LenteraEsai.id – Bambu, yang di Bali disebut tiying, merupakan tanaman multiguna karena seluruh bagian yang meliputi batang, daun, akar, dan rebungnya dapat dimanfaatkan, termasuk juga sering digunakan untuk ritual adat di Pulau Dewata.

Dari sisi konservasi, bambu berfungsi sebagai tanaman di lahan kritis dan penyimpan air. Bambu tercatat banyak jenisnya, dan salah satu di antaranya adalah Bambu Tabah. Sayangnya, bambu jenis ini belakangan makin sedikit jumlahnya, serta tidak cukup dirawat, khususnya di daerah Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Berawal dari kondisi Bambu Tabah yang mulai langka, salah seorang dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud) yaitu Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana MS, terjun melakukan penelitian guna pengembangan Bambu Tabah dari hulu ke hilir.

Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana MS merupakan salah satu peneliti perempuan yang mengupas tuntas Bambu Tabah dari hulu ke hilir, dan kini sudah menghasilkan 14 produk turunan mulai dari bagian batang, daun dan rebungnya, serta memberdayakan kelompok pengolah bambu melalui koperasi.

Penelitian terkait bambu sudah dilakukan sejak tahun 1990 saat sedang melanjutkan kuliah program magister di IPB University.  Dr Diah Kencana berharap melalui penelitian yang dilakukan dapat membantu meningkatkan harga jual Bambu Tabah itu sendiri di pasaran.

Dr Diah Kencana mengaku ingin mengedukasi dan meginformasikan terkait Bambu Tabah kepada masyarakat dan juga melaporkan bahwa rebung bambu ini memiliki nilai gizi seperti kandungan serat, vitamin, serta antioksidannya cukup tinggi.

Ia juga melaporkan sudah menghasilkan beberapa produk pangan dari Bambu Tabah seperti rebung dalam kemasan vakum, tepung rebung sebagai prebiotik, dan pickle rebung.

Atas ketekunan dan kegigihannya dalam mengupas tuntas Bambu Tabah sebagai objek penelitian yang aplikatif, Dr Ir Pande Ketut Diah Kencana MS meraih penghargaan Kehati Award 2020 kategori akademisi serta sempat menerima penghargaan Penyelamat Plasma Nutfah tahun 2018 dari Kementerian Pertanian RI.  (www.unud.ac.id)

Lenteraesai.id