judul gambar
DenpasarHeadlines

Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Dijadikan Acuan Untuk Pemetaan Keolahragaan Nasional

Denpasar, LenteraEsai.id – Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang disusun oleh Kemenpora RI menjadi acuan untuk pemetaan keolahragaan nasional yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Aturan dalam Perpres Nomer 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), tercamtum desain untuk pengembangan olahraga secara menyeluruh di tanah air.

Sosialiasasi tentang DBON tersebut kini tengah dilakukan dalam seminar nasional secara daring dan luring di Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar, 30 November-1 Desember 2021.

Di hadapan peserta seminar pada Rabu (1/12), Menpora Zainudin Amali mengatakan, selain meningkatkan prestasi di bidang olahraga, dalam DBON antara lain juga ditekankan suatu upaya dalam membangun industri olahraga di tanah air.

Ia mengatakan, Indonesia bukan hanya sempat merasakan kejayaan olahraga, tetapi juga dalam dunia industri perlengkapan olahraga. “Bola, misalnya, produksi di kita secara resmi pernah digunakan oleh FIFA,” ucapnya.

“Kita punya banyak industri yang bisa mendukung olahraga. Hanya saja, kini belum tersertifikasi internasional dan belum standar,” ujar Zainudin di hadapan peserta seminar yang sebagian merupakan wartawan olahraga di Pulau Dewata.

Dalam Desain Besar Olahraga Nasional, industri olahraga juga menjadi bagian dari pembangunan keolahragaan di tanah air. Menurut Menpora, pembinaan dan support harus dilakukan terhadap pelaku industri pendukung olahraga untuk mendapatkan sertifikasi internasional.

Dikatakan, DBON memiliki tujuan besar meningkatkan budaya olahraga di masyarakat dari hulu, yang diawali dengan pembangunan sumber daya masyarakat. Zainudin mengatakan, cabang keilmuan olahraga atau sports science, menunjukkan bahwa tingkat kebugaran masyarakat menentukan prestasi yang bisa dicapai.

“Ukuran kebugaran ditentukan oleh 7.000 langkah yang kita lakukan setiap hari, sedangkan kita, orang Indonesia rata-rata hanya melakukan 3.500 langkah setiap hari,” kata Zainudin.

Di sisi lain, Menpora juga menjabarkan persiapan Indonesia untuk mencapai target 5 besar Olimpiade di 2045. Dijelaskan, persiapan dilakukan secara bertahap dengan kaderisasi talenta berprestasi sejak usia 10 tahun. Untuk mencapai prestasi, kata Zainudin, butuh 10.000 jam latihan atau selama 10 tahun.

Ada 12 nomor Olimpiade yang menjadi unggulan, yaitu bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, dan senam artistik.

“Secara perhitungan masuk dan harus konsisten dengan pembinaan, maka peringkat 5 dunia bukan hal mustahil,” ujarnya dalam seminar yang digelar atas kerja sama Kemenpora dan SIWO Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).  (LE-DP/Ima)

Lenteraesai.id