judul gambar
HeadlinesJakarta

Korban yang Tertimbun Longsoran di Gayo Lues Masih Dalam Pencarian Tim SAR Gabungan

Gayo Lues, LenteraEsai.id – Seorang warga yang tertimbun tanah longsor di wilayah Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, kini masih dalam upaya pencarain tim SAR gabungan yang berusaha menguak material longsoran yang terdiri atas tanah merah bercampur bebatuan.

Petugas pada BPBD Kabupaten Gayo Lues, Selasa (23/11) pagi melaporkan, selain tengah mencari korban berusia 60 tahun yang masih tertimbun longsor, semalam sebelumnya tim SAR telah berhasil menemukan seorang warga yang lain dalam keadaan telah meninggal dunia.

Peristiwa tanah longsor terjadi pada Senin (22/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues menyebutkan, bencana longsor terjadi di wilayah lintasan antara Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues.

Insiden ini menyebakan dua warga terdampak material longsoran. Satu warga di antaranya telah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, seorang yang lain masih dalam upaya pencarian.

Tim SAR gabungan yang kini diterjunkan terdiri atas unsur BPBD, TNI, Polri dan warga masyarakat setempat.

Tanah longsor timbul setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Gayo Lues pada Senin (22/11) malam. Pascalongsor, pencarian korban terkendala cuaca hujan deras dan kondisi malam hari. Petugas di lapangan berhati-hati dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan memperhatikan potensi longsor susulan.

Sementara itu, pantauan prakiraan cuaca BMKG pada hari ini hingga esok, wilayah di dua kecamatan yaitu Rikit Gaib dan Pantan Cuaca masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

Menyikapi potensi hujan di kawasan tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Warga dan komunitas dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan maupun menjalin komunikasi antardesa untuk memantau kondisi dan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, demikian BNPB menyerukan.  (LE-JK)

Lenteraesai.id