judul gambar
HeadlinesJakarta

Candi, Fasilitas Umum dan Pepohonan Tumbang Diterjang Angin Kencang

Malang, LenteraEsai.id – Sebuah candi dan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan akibat diamuk angin kencang yang menerjang dua kecamatan di Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (25/10) sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Tidak hanya itu, angin kencang yang timbul bersamaan dengan turunnya hujan lebat itu juga menumbangkan pepohonan dan merusak tanaman di  areal pertanian penduduk.

Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, mengungkapkan bahwa beberapa pohon yang tumbang di pinggir jalan raya menimpa kabel telepom dan memutus saluran listrik.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari Phd, Selasa (26/10) mengatakan, hujan yang disertai angin kencang itu terjadi di dua kecamatan di Kota Malang, yakni Kecamatan Polowijen dan Mojolangu.

Berdasarkan asesmen sementara, diketahui bahwa kerusakan yang ditimbulkan meliputi bangunan Candi Penataran yang beberapa ornamennya terlepas dan retak-retak, sebuah baliho roboh, portal jalan pesol rusak dan sebuah kios toko kelontong rusak.

Dari dua kecamatan itu yang wilayahnya dilaporkan terdampak adalah Kelurahan Blimbing di Kecamatan Polowijen dan Kelurahan Pokwaru di Kecamaran Mojolangu, ucapnya.

Masih tergolong mujur, BPBD Kota Malang melaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari peristiwa yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut.

Sebagai upaya percepatan penanganan bencana yang diakibatkan oleh angin kencang, BPBD Kota Malang bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang telah bergerak cepat menangani bebeberapa kerusakan fasilitas umum serta membersihkan potongan-potongan pohon yang tumbang di jalan raya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi prakiraan cuaca bahwa hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur hingga hari ini, Selasa, 26 Oktober 2021.

Cuaca tersebut berpotensi menjadi pemicu bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, banjir bandang hingga tanah longsor, ujar Abdul Muhadi. BMKG juga menyatakan wilayah Jawa Timur berada dalam status ‘waspada’ atas potensi cuaca yang dapat memicu bencana hidrometeorologi itu.

Menyikapi adanya informasi cuaca dan potensi risiko bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh BPBD kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat.

BPBD Provinsi Jawa Timur juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh faktor cuaca tersebut dan selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG, kata Abdul Muhari, menjelaskan.  (LE-ML)

Lenteraesai.id