judul gambar
HeadlinesKarangasem

Petani Abang Gelisah, Harga dan Permintaan Bunga Gumitir di Pasaran Menurun Tajam

Karangasem, LenteraEsai.id – Bak sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin seperti itu yang bisa menggambarkan nasib petani bunga gumitir yang ada di Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Bagaimana tidak, saat ini harga jual bunga gumitir di pasaran sangat murah. Selain harganya yang murah, yang membuat petani lebih galau lagi adalah permintaan yang juga mengalami penurunan tajam, sehingga para petani menjadi gelisah karena takut bunganya membusuk di kebun.

“Serba salah, kalau dipanen tidak ada lagi orang yang mau beli. Sementara dibiarkan di pohon, tentu tak lama akan membusuk,” ujar Ni Luh Reti, salah seorang petani gumitir di Desa Abang saat ditemui di kebunnya, Jumat (3/9/2021).

Dengan nada berkeluh kesah, Luh Reti menuturkan, harga dan juga permintaan bunga gumitir saat ini menutun tajam, mungkin karena tidak ada hari-hari besar keagamaan. Di samping itu, hal ini juga nampaknya terpengaruh oleh situasi PPKM, di mana kegiatan upacara adat dan keagamaan dibatasi.

“Biasanya bunga gumitir per kresek merah yang isinya 4 kg laku terjual  Rp70 ribu, namun sekarang harganya turun sangat drastis menjadi Rp30 ribu per kreseknya,” kata Luh Reti sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Yang membuat para petani bunga gumitir semakin gelisah adalah, di saat bunga panen kali ini harganya turun, sekaligus permintaannya pun merosot tajam. Padahal, untuk menunggu hasil panen dibutuhkan waktu selama 52 hari.

“Jadi sejak kami mulai menanam hingga bunganya bisa dipanen, dibutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 52 hari,” katanya, mengungkapkan.

Kondisi ini membuat petani cukup gelisah. Masalahnya, rugi sudah tampak di pelupuk mata. “Saya tidak tahu harus menjual kemana lagi, jadi tolong dibantu untuk pemasarannya agar bisa cepat terjual,” ucap Luh Reti seraya minta tolong kepada pewarta LenteraEsai. 

Menlihat kenyataan itu, Perbekel Desa Abang I Nyoman Sutirtayana tampaknya tidak mau berdiam diri. Ia mengatakan akan berusaha membantu sebisanya dalam memasarkan bunga milik petani di desanya yang kini dilanda kegelisahan.

“Saya akan berupaya membantu memasarkan lewat media sosial, semoga saja ada yang berminat untuk membeli bunga gumitir dari petani yang ada di Desa Abang,” kata Sutirtayana, menyampaikan.  (LE-Jun) 

Lenteraesai.id