judul gambar
BadungHeadlines

Pasar Kerta Sari Latu Rencananya Dibangun Gedung SMPN 5 Abiansemal, Tapi Tak Kunjung Terwujud

Badung, LenteraEsai.id – Pasar Kerta Sari Latu di Desa dan Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung tercatat telah dibangun sejak kurang lebih 20 tahun silam, yakni pada era kepemimpinan Bupati Badung AA Oka Ratmadi SH.

Tujuan dibangunnya pasar tersebut adalah untuk mengganti Pasar Mambal di Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, yang dinilai sering menjadi penyebab kekroditan arus lalu lintas, lantaran pedagang meluber sampai ke badan jalan raya.

Namun demikian, Pasar Kerta Sari Latu yang lokasinya sekitar 500 meter sebelah barat Pasar Mambal, diketahui tidak sempat difungsikan secara  maksimal, sehingga pasar yang dibangun dengan anggaran cukup besar itu mejadi mubazir. Dengan kata lain, pasar yang dikelola oleh PD Pasar Badung tersebut tidak dapat dioperasikan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, hanya dua atau tiga pedagang saja yang berjualan di Pasar Kerta Sari Latu. Sementara kios dan los yang ada pun menjadi rusak karena tidak sempat difungsikan. Bahkan pelataran atau halaman parkir yang tersedia, kini tampak dimanfaatkan sebagai lahan parkir bagi truk-truk yang memuat minuman dalam galon.

Melihat kenyataan yang ada, sejumlah kalangan menilai PD Pasar Badung telah gagal mengelola Pasar Kerta Sari Latu. Pernah ada wacana Pasar Latu akan dijadikan Pasar Seni dan Pasar Induk Buah, tetapi wacana tersebut hingga kini belum terwujud.

Ketika pewarta LenteraEsai (LE) melakukan investigasi ke Pasar Kerta Sari  pada awal Agustus lalu, kondisi bangunan fisik pasar sebagai besar terlihat sudah rusak berat. Bahkan sederet kios yang berdiri di dekat areal parkir sudah ditutupi semak belukar. Demikian pula kios-kios di lokasi bangunan utama, tutup. Rollingdoor-nya pun sudah rusak. Atap bangunan dan kerangka sudak keropos.

Hanya di deretan los di lantai bawah terlihat ada sejumlah pedagang menggelar macam-macam dagangan. Katanya mereka menyewa kepada PD Pasar Badung dengan nilai bervarisi. “Saya nyewa Rp 3 juta dari PD Pasar Pak. Tetapi pembeli jarang yang belanja ke sini,” kata seorang pedagang yang mengaku asal Tabanan.

Ir I Ketut Sugiana, mantan Ketua BPD Desa Abiansemal, ketika dihubungi pewarta LE secara terpisah, membenarkan bahwa Pasar Kerta Sari Latu gagal dikelola oleh PD Pasar Badung. “Pasar itu vacum, malah sempat berubah menjadi warung ‘remang-remang’, namun sekarang sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Dari kenyataan yang ada, lanjut dia, tujuan awal Pemkab Badung dalam membangun pasar itu tidak tercapai. Padahal pembangunan pasar menelan anggaran yang cukup besar.

“Melihat Pasar Kerta Sari gagal difungsikan hingga bertahun-tahun disebutkan merugi, kami sempat mengusulkan untuk dibangun atau dijadikan Gedung SMP Negeri 5 Abiansemal. Usulan itu kami sampaikan ke Pemda Badung,” kata tokoh masyarakat itu.

Menurut Sugiana, usulan dapat dijadikan gedung sekolah dirasakan sangat tepat, lantaran di wilayah itu sejauh ini masih kekurangan bangunan untuk sekolah tingkat SMP.

Dikatakan, SMPN 5 Abiansemal sejak tahun 2018 sudah mulai menerima siswa, walau gedungnya belum ada. Akibatnya, SMPN 5 hingga kini masih numpang atau menggunakan gedung SDN 1 dan SDN 5 Abiansemal.

Menariknya, kata Sugiana, hingga menamatkan murid angkatan pertama tahun 2021, gedung SMPN 5 Abiansemal yang sejak itu diwacanakan akan  dibangun, belum juga terwujud.

“Kami menyayangkan hingga menamatkan siswa angkatan pertama, Pemkab Badung belum bisa mewujudkan gedung SMPN 5 Abiansemal. Saya dengar tahun 2019 sudah ada pemenang tender untuk proyek gedung SMPN 5 itu, namun kami tidak tahu kelanjutannya,” katanya.

Mantan Ketua Komisi C DPRD Badung itu mengatakan, kebutuhan fasilitas sekolah mestinya diprioritaskan pemeritah daerah. Karena merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.  (LE/Ima)

Lenteraesai.id