judul gambar
AdvertorialHeadlinesKlungkung

Masyarakat Apresiasi Pemerintah Bangun Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida

Nusa Penida, LenteraEsai.id – Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul hingga masyarakat di Banjar Sampalan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah mampu memproses pembangunan pelabuhan yang berlokasi di Sampalan, Nusa Penida.

Pemerintah yang dipimpin Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, telah mampu membangun pelabuhan tersebut, kata  Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul Dewa Ketut Anom Astika, di Nusa Penida, Jumat (23/7).

Ditemui pers di sela-sela inspeksi mendadak Gubernur Bali Wayan Koster dengan protokol kesehatan yang ketat ke Pelabuhan Sampalan, Dewa Ketut Anom Astika menyampaikan rasa syukur dan bangganya, karena pelabuhan yang dibuat oleh pemerintah ini berada di wewidangan Desa Adat Dalem Setra Batununggul.

“Dengan berdirinya pelabuhan ini, maka masyarakat kami dalam melakukan aktivitas akan semakin lancar dan bagus. Harapan kami ke depan, semoga pelabuhan ini mampu memberikan fasilitas yang memadai dan nyaman bagi masyarakat, dan mampu membawa masyarakat kami berkembang lebih maju lagi,” kata Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul.

Hal senada juga disampaikan oleh Dewa Gede Adi, salah seorang warga masyarakat di Banjar Sampalan. Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah karena sudah membangun pelabuhan ini. Untuk itu, ia berharap pelabuhan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Nusa Penida, serta mampu memperlancar transportasi laut menuju ke daerah lain di seberang laut.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sidaknya menyampaikan bahwa pembangunan Pelabuhan Sampalan merupakan program infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Dimana pada tahun ini, ada 3 pelabuhan yang dibangun, yaitu 1). Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida; 2). Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan; dan 3). Pelabuhan Sanur di Denpasar.

“Saya juga telah memanggil Dirut Pelaksana dari pembangunan pelabuhan ini, dan meminta agar menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini saat diwawancarai awak media massa.

Untuk Pelabuhan Sampalan, lanjut Wayan Koster, targetnya pembangunannya mengalami kemunduran. Sebenarnya target selesai  pada Juli 2021, tetapi ini akan mundur sampai bulan Oktober. Kemunduran ini diakibatkan oleh adanya kasus Covid-19 dan masalah teknis, yaitu perubahan desain pelabuhan.

“Jadi tidak ada masalah, Oktober ini ditarget selesai,” ujarnya usai melakukan upacara ngrasttiti bhakti di Pura Gede Dalem Ped dengan prokes yang ketat untuk memohon agar jagad Gumi Bali ini rahayu, karena sejak 3 minggu terakhir pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

Kemudian di Pelabuhan Bias Munjul, Gubernur Bali mengungkapkan bahwa sudah bicara dengan Kementerian Perhubungan RI. “Semula ada kendala karena perizinan untuk pengerukan di laut dan reklamasi yang belum keluar, dan sekarang sudah keluar, sehingga PT Nindya Karya yang menjadi pelaksana pembangunan pelabuhan di Bias Munjul ini sudah bisa kembali bekerja,” ungkap mantan anggota DPR-RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Gubernur Koster menjelaskan, inilah satu program yang sangat monumental di Nusa Penida, karena belum pernah ada pelabuhan besar seperti ini yang dibangun. “Mengingat sejak lama Nusa Penida ini ada, belum pernah ada pelabuhan sebesar ini. Pelabuhan ini juga saya kira akan menjadi salah satu fasilitas yang membanggakan, tidak saja untuk Nusa Penida, Klungkung dan masyarakat Bali, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia pada umumnya,” katanya.

“Saya bangun di sini, supaya betul-betul dapat melayani kebutuhan masyarakat yang sehari-hari beraktivitas ke Denpasar atau ke Klungkung daratan, dan daerah lainnya dengan cara menyebrang laut,” ujar Gubernur Bali dalam sidaknya yang didampingi Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Kadishub Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta.

Keberadaan Pelabuhan Sampalan pada khususnya juga sangat diharapkan oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun spiritual. Alasannya, karena di Nusa Penida terdapat pura yang sangat disucikan dan dimuliakan oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Ratu Gede Dalem Ped.

“Apalagi saat pujawali sangat banyak umat Hindu yang ke Nusa Penida, dan selama ini salah satu kendala yang dialami umat ialah masalah prasarana transportasi,” kata Gubernur Koster seraya menyatakan, dibangunnya Pelabuhan Sampalan tentu akan menjadi fasilitas pendukung utama bagi wisatawan yang datang dari dalam maupun luar negeri.

“Karena saya ikuti perkembangannya, Nusa Penida telah menjadi destinasi wisata yang terbaik di dunia, di antara destinasi yang kita miliki di Provinsi Bali ini,” ujar Gubernur Koster, penuh semangat.

Sebagai penutup, Gubernur Bali mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjaga dengan baik Pulau Nusa Penida. Karena ia meyakini Nusa Penida adalah pulau yang memiliki kekuatan spiritual luar biasa dan daya tarik tersendiri.

“Saya titip kepada Bapak Bupati Klungkung dan masyarakat di Nusa Penida, agar memahami semua tata titi yang ada di Nusa Penida, karena ini wilayah yang sakral. Begitu juga pembangunannya juga harus ditata, di mana boleh membangun dan di mana tidak boleh membangun. Saya juga sedang membuat perencanaan tata ruang khusus untuk Nusa Penida, agar pembangunan ke depannya bisa diarahkan dan dikelola dengan baik, supaya tidak kacau balau, dan pulau yang istimewa ini tidak rusak keberadaannya,” katanya, menandaskan.  (LE-KL1)

Lenteraesai.id