judul gambar
DenpasarHeadlines

Demo Tolak PPKM Darurat akan Digelar 24 Juli, Togar Situmorang: Saya Menentang Keras !

Denpasar, LenteraEsai.id – Advokat senior Togar Situmorang SH MH MAP CMed CLA atau dikenal sebagai ‘Panglima Hukum’ dengan jelas dan tegas menolak terhadap wacana diadakannya demo besar-besaran di Denpasar, menolak perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) Darurat. Demo itu rencananya diadakan tanggal 24 Juli 2021.

“Dengan adanya demo, tentu saat itu warga abai terhadap protokol kesehatan. Apabila diadakan demo, mereka akan berdesakan alias tidak berjarak satu sama lain, tentu ini sangat berbahaya di tengah merebaknya Virus Corona alias Covid-19. Apalagi jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Denpasar terbilang masih tinggi,” ujar Togar ketika dihubungi di Denpasar pada Senin (19/7/2021) malam.

Dia menekankan bahwa Virus Corona jangan dianggap sepele. Menurut dia, virus itu ada dan ia sendiri telah menjadi korban dari keganasannya.

“Covid-19 itu ada. Jangan kita anggap sepele. Yang bilang Covid-19 ga ada itu penjahat kemanusiaan!,” ujar Togar Situmorang dengan suara lantang.

Dalam sebuah video yang diterima redaksi, Togar Situmorang menjelaskan bahwa dirinya sempat masuk Rumah Sakit (RS) Bali Mandara pada Selasa 29 Juni 2021. Sebelum ke RS, ia melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR tanggal 23 Juni 2021.

“Tanggal 23 (Juni) PCR hasilnya positif. Saya isolasi mandiri, sampai tanggal 29 (Juni) malam sudah gak kuat. Nafas sesak, kepala muter, dunia kayak kiamat dan badan sudah gak bisa gerak. Makanya malam itu jam 12 langsung dibawa ke Rumah Sakit Bali Mandara,” ujar Togar Situmorang, menuturkan.

“Saya mulai ditanganin sekitar jam 3 pagi (30 Juni), dipindah ke kamar lantai 3 Sal Jepun. Tetapi jam 5 pagi subuh dipindah ke ICU, karena kondisi saya makin memburuk. Mulai saat itu di ICU berjuang melawan Covid-19,” katanya.

Setelah sekitar 16 hari melawan maut di ICU Rumah Sakit Bali Mandara, Togar Situmorang akhirnya diperbolehkan dirawat di ruangan isolasi umum. Kondisinya pun semakin membaik.

Hari Sabtu, 17 Juli sudah pindah ke ruang Kasuari dan ini ruang aman untuk observasi akhir pada organ jantung, tekanan darah juga paru-paru. Harapannya tentu ke depan tambah baik sehingga diperbolehkan pulang ke rumah.

“Ini semua mukjizat bagi saya. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada dokter dan perawat yang luar biasa menolong saya. Hanya Tuhan yang bisa membalas kalian,” tutur advokat berdarah Batak kelahiran Jakarta itu.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Masyarakat juga wajib mengikuti saran pemerintah terkait protokol kesehatan dan wajib untuk vaksin agar tubuh lebih imun, tidak seperti dirinya yang gampang terserang. “Sungguh dahsyat dan menakutkan akibat terpapar virus ini,” ujarnya.

Kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah menyelamatkan dirinya, maka Togar menyatakan sangat menentang orang yang bilang Covid-19 itu tidak ada, termasuk koment dengan teori-teori yang tidak ada dasar yang bahkan dilakukan oleh orang intelek, hingga membuat gaduh. “Itu adalah Kejahatan Manusia yang tidak ada sifat Kemanusiannya karena sudah banyak korban yang meninggal dunia akibat Covid-19,” ucapnya, menegaskan.

Praktisi hukum yang satu ini juga mengingatkan bahwa tidak serdikit warga masyarakat terkena Covid-19 tergeletak di lorong-lorong rumah sakit dengan harapan mendapat kesembuhan. “Lantas di mana letak Hati Nurani kalian dengan seenaknya mengatakan Covid-19 tidak ada. Demikian juga para dokter, perawat sudah nyata-nyata menjadi korban,” katanya.

Sebuhubungan dengan itu, Togar menekankan agar masyarakat pandai-pandai menjaga diri. Jalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. “Dan segera vaksin, jangan lupa untuk selalu dekat dengan Tuhan,” ajak CEO & Founder Law Firm Togar Situmorang yang berkantor pusat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5A Renon, Denpasar Selatan itu.

Ia juga membagikan pengalamannya kepada mereka yang terpapar Covid-19, sebagaimana saran dokter selama dirinya dirawat di rumah sakit.

Pertama, posisi tidur prawn atau miring (kiri atau kanan). Kedua, menepuk dada perlahan dengan tangan dikepal, telapak tangan dan ujung-ujung jari masing-masing sebanyak 30 kali.

Ketiga, menarik nafas panjang secara perlahan sebanyak 30 kali. Keempat, bernafas dengan cepat dan panjang juga sebanyak 30 kali, ujarnya, menjelaskan.  (LE-DP)

Lenteraesai.id