judul gambar
HeadlinesJembrana

Aneh, Ditemukan Suket Negatif Covid-19 dari Poli Bersalin

Jembrana, LenteraEsai.id – Pandemi Covid-19 hingga kini belum juga berakhir, bahkan belakangan kasus penyebarannya makin melonjak di sejumlah daerah di Indonesia.

Hal ini terungkap saat Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna SSos menghadiri Rakor Antisipasi Lonjakan Covid-19 dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di wilayah Kabupaten Jembrana.

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Jembrana Jalan Surapati No.1 Negara dan dipimpin langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH pada Jumat (25/6/2021).

Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa perkembangan laju kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Jembrana selama 2 hari terakhir ini cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan turunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dalam beraktivitas.

Dandim 1617 Jembrana juga mengatakan, dirinya beserta jajarannya sudah melakukan beberapa upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayah Jembrana, namun ia masih membutuhkan keterbukaan data dari bawah, mulai dari tingkat banjar, desa/kelurahan dan kecamatan tentang kondisi kesehatan masyarakat di masing-masing lingkungan atau wilayah.

Data tersebut tentunya akan digunakan untuk Satgas mengecek masyarakat yang sakit di tempat dan kegiatan percepatan proses tracing guna mendeteksi adanya indikasi kluster Covid-19 dari kelompok yang bisa muncul.

“Perihal menurunnya kesadaran warga untuk menerapkan Prokes serta keengganan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi, perlu adanya kerja sama antardinas atau OPD yang lebih intens, serta diperketat lagi misalnya saja dengan memberikan persyaratan Suket Vaksinasi bagi warga yang telah divaksin untuk digunakan mengurus administrasi di kantor pemerintah atau untuk memperoleh hak warga seperti BLT dan Bansos,” ujar Dandim Haruna.

Dandim Haruna juga menambahkan saat ini dari Gugus Tugas Covid-19 sudah melaksanakan pengetatan seperti di Pelabuhan Gilimanuk. Masalah Suket negatif Covid-19 yang dibawa oleh warga yang masuk Bali, harus benar-benar dicek apakah masih berlaku dan benar-benar asli.

Dandim Haruna mengatakan bahwa saat dirinya melaksanakan sidak beberapa waktu yang lalu, masih menemukan warga masyarakat yang masuk Bali menggunakan Suket Negatif Covid dari Poli Pelayanan Bersalin Rawat Jalan di Jawa. “Karena lembaga yang mengeluarkan Suket tersebut tidak kredibel atau tidak bisa dipercaya, petugas kemudian melakukan sampling ulang Rapid Test Antigen atau Genose kepada warga itu sebelum diizinkan masuk ke Bali,” ujarnya.

“Kami dari Kodim 1617/Jembrana siap membantu dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Jembrana, dan selaku Dandim kami telah menempatkan beberapa anggota Kodim 1617/Jembrana untuk melaksanakan penebalan di Pelabuhan Gilimanuk,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dandim Haruna menyarankan agar ke depannya bisa dilakukan lagi pengetatan yaitu operasi yustisi gabungan terutama di tempat-tempat keramaian untuk memberikan efek kejut sehubungan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang belakangan ini mulai berkurang.

“Kita berharap semoga Kabupaten Jembrana ke depanya akan cepat kembali menjadi zona hijau atau zona nyaman sebagai daerah yang bebas dari Covid-19,” katanya, menandaskan. (LE-JB)

Lenteraesai.id