judul gambar
DenpasarHeadlines

Kisah Nanggala, Senjata Sakti Pembelah Lautan

Oleh
Jro Mangku Suardana
(Pura Rambut Siwi)

KISAH tenggelamnya kapal perang KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali, begitu mengharu biru perasaan. Hingga akhirnya nama Nanggala ditelusuri, dan ternyata berawal dari kisah pewayangan yang erat kaitannya dengan Kerajaan Mandura.

Dikisahkan, Baladewa adalah putra Basudewa, Raja Mandura dengan Permaisuri Dewi Mahendra. Baladewa adalah ksatria yang setia pada kebenaran. Meski temperamental, ia arif & bijaksana. Ia adalah kakak Kresna. Baladewa memiliki badan yang sangat tegap, perkasa, dan berkulit bersih, mempunyai 2 pusaka bernama Nanggala dan Alugara.

Nanggala berupa mata bajak sedangkan Alugara berupa gada. Dua pusaka ampuh ini hadiah dari Dewa Brahma setelah Baladewa merampungkan tapa dan belajar di Gunung Argasonya.

Wujud Nanggala dikisahkan adalah tongkat pendek, yang mempunyai kesaktian mampu membelah lautan dan gunung.

Saking ampuhnya pusaka ini, diyakini akan menjadikan ketimpangan di Kurusetra saat perang Baratayudha. Itu sebabnya, Kresna meminta saudaranya untuk bertapa di Grojokan Sewu. Ketika esoknya Baratayudha mulai, ia tidak mendengar karena berisiknya air di Grojokan Sewu. Dan memang pilihan Baladewa untuk tidak terlibat dalam Kurushetra karena ketidakberpihakan.

Berjuta tahun cahaya dan masa wayang purwa, dua pusaka ampuh Baladewa itu mentas dari tapanya. Alugara menjelma menjadi kapal patroli laut dan Nanggala menjelma kapal selam. Berwarsa-warsa keduanya menjaga kedaulatan samudera Nusantara.

Hari Sabtu 24 April 2021, tepat di Hari Raya Kuningan, Nanggala memilih ‘Moksa’ di Selat Bali, bersama 53 Ksatria Setia, yang menggegam semboyan “Wira Ananta Rudira”… Tabah Sampai Akhir

Nanggala ‘Moksa’ untuk berpatroli dalam keabadian. Terima kasih Ksatria Nusantara namamu abadi. Selamat jalan menuju keabadian, Sang Ksatria Samudera.

1. Letkol laut (P) Heri Octavian
2. Mayor Laut (P) Eko Firmanto.
3. Mayor Laut (T) Wisnu Subiyantoro.
4. Kapten Laut (E) Yohanes Heri.
5. Kapten Laut (P) I Gede Kartika.
6. Lettu Laut (P) Muhadi.
7. Lettu Laut (P) Ady Sonata.
8. Lettu Laut (P) Imam Adi.
9. Lettu Laut (T) Anang Sutriatno.
10. Letda Laut (E) Adhi Laksmono.
11. Letda Laut (P) Munawir.
12. Letda Laut (T) Rhesa Tri.
13. Letda Laut (T) Rintoni
14. Letda Laut (P) M Susanto
15. Serka Bah Ruswanto
16. Sertu Bah Yoto Eki Setiawan
17. Sertu Ttu Ardi Ardiansyah
18. Sertu Kom Achmad Faisal
19. Sertu Kom Willy Ridwan Santoso
20. Sertu Eko M Rusdiyansyah
21. Sertu Eki Ryan Yogie Pratama
22. Sertu Mes Dedi Hari Susilo
23. Serda Bah Bambang Priyanto
24. Serda Kom Purwanto
25. Serda Kom Eko Prasetiyo.
26. Serda Ttu Harmanto
27. Serda Ttu Lutfi Anang.
28. Serda Atf Dwi Nugroho.
29. Serda Ede Pandu Yudha Kusuma.
30. Serda Eta Misnari
31. Serda Saa Setyo Wawan.
32. Serda Lis Hendro Purwoto.
33. Serda Mes Guntur Ari Prasetyo.
34. Serda Lis Diyut Subandriyo.
35. Serda Lis Wawan Hermanto
36. Serda Lis Syahwi Mapala.
37. Serda Lis Wahyu Adiyas.
38. Serda Lis Edi Wibowo.
39. Kopda Eta Kharisma D.B.
40. Kopda Tlg Nugroho Putranto.
41. Kopda Mes Khoirul Faizin.
42. Kopda Trb Maryono
43. Klk Eta Roni Effendi
44. KLK Eta Distriyan Andy P
45. KLS Isy Raditaka Margiansyah.
46. KLS Isy Gunadi Fajar R.
47. KLS Nav Denny Richi Sambudi.
48. KLS Mes Muh. Faqihudin Munir.
49. KLS Nav Edy Siswanto.
50. Kolonel Laut (P) Harry Setyawan (Non ABK).
51. Letkol Laut (E) Irfan Suri (Non ABK).
52. Mayor Laut (E) Whilly (Non ABK).
53. Suheri –PNS (Non ABK)

Om Swargantu, Moksantu Ksama Sampurna Ya Namah Swaha, Dumogi Amor Ing Acintya. (!)  (LE-DP)

Lenteraesai.id