judul gambar
DenpasarHeadlines

Tim Gabungan Denda 10 Pelanggar Prokes di Pemecutan Kelod Denpasar

Denpasar, LenteraEsai.id – Guna mengantisipasi meningkatnya potensi penyebaran kasus Covid-19 di Kota Denpasar, khususnya wilayah Desa Pemecutan Kelod, membuat Satgas Covid-19 Kota Denpasar melakukan langkah taktis.

Melalui tim gabungan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Linmas dan Satgas Gotong Royong Desa Pemecutan Kelod, kembali menggelar Operasi Yustisi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Skala Mikro yang menyasar kawasan simpang Jalan Imam Bonjol – Jalan Gunung Soputan Denpasar, Rabu (31/3).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 11 orang terjaring lantaran tidak menerapkan standar protokol kesehatan dengan benar. Yakni tidak menggunakan masker dengan tepat dan tidak membawa masker. Sehingga sebanyak 10 orang diganjar denda masing-masing Rp100 ribu, dan 1 orang lainnya diberikan ganjaran berupa teguran dan pembinaan simpati.

Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga di sela operasi menjelaskan, kegiatan penegakan hukum (Yustisi) terkait Pergub No.46 Tahun 2020 dan Perwali Kota Denpasar Nomor 48 Tahun 2020 serta pendisiplinan kepada masyarakat dan pelintas di wilayah Desa Pemecutan Kaja, dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam tatanan kehidupan Era Baru. Kegiatan ini juga merupakan implementasi penerapan PPKM Skala Mikro.

Ia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan mengecek protokol kesehatan kepada pengendara dan masyarakat yang melintas di kawasan Desa Pemecutan Kelod yang dikemas dengan melakukan pemantauan, teguran hingga sanksi denda, serta memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.

“Jadi dengan melaksanakan razia ini diharapkan masyarakat semakin meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan penindakan ini tidak semata mengenakan denda, melainkan memberikan efek jera sehingga masyarakat dapat tergugah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya menekankan bahwa dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 ini diperlukan kerja sama seluruh stakeholder, utamanya masyarakat. Hal ini lantaran masyarakat merupakan garda terdepan dalam pencegahan penularan Covid-19.

“Jadi masyarakatlah yang menjadi garda terdepan, dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama, Tetap produktif, tapi protokol kesehatan wajib,” ujarnya.

Dari pelaksanaan operasi yustisi kali ini, tampak kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat berkendara sudah mulai meningkat. Namun demikian, masih juga ditemukan adanya pelanggaran dalam kegiatan yang digelar secara rutin ini.

Dewa Sayoga mengungkapkan, alasan klasik dari para pelanggar yang  tidak menggunakan masker, antara lain karena jarak tempuh yang dekat, merasa terganggu saat menggunakan, dan lupa membawa masker.

“Alasan pelanggaranya cenderung klasik, lupa, ribet, jarak tempuh dekat dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui bersama bahwa pandemi belum usai, jadi kita wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar,” ujarnya

Kendati demikian pihaknya tetap akan melaksanakan sosialisasi serta mengambil langkah preventif, persuasif dan edukatif untuk mengajak masyarakat peduli dan ikut bertanggung jawab mematuhi prokes. Selain itu, giat operasi yustisi tetap rutin dilaksanakan secara bergiliran di setiap wilayah desa/kelurahan se-Kota Denpasar.

“Secara bersama mari kita meningkatkan disiplin mematuhi prokes untuk keselamatan dan kesehatan kita semua agar bisa tetap produktif sekaligus aman,” katanya.   (LE-DP)

Lenteraesai.id