judul gambar
DenpasarHeadlines

Pisah Ranjang Dengan Suami, Wanita Paruhbaya Ditemukan Tewas di Sanur Kauh Denpasar

Denpasar, LenteraEsai.id – Sri Widayu (49), wanita yang belum lama ini pisah ranjang dengan suaminya, ditemukan tewas pada Selasa (2/2) malam sekitar pukul 20.30 Wita di warung kontrakannya Jalan Bypass Ngurah Rai Nomor 438 Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Polisi yang turun ke tempat kejadian, menduga kuat korban tewas akibat tindak pidana pembunuhan. Pada kepala bagian belakang dan kening,  ditemukan luka robek dan memar yang diduga bekas hantaman benda tumpul.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi ketika dikonfirmasi, Rabu (3/3) siang mengatakan, saat ditemukan korban sudah dalam keadaan telentang tidak bernyawa dengan bagian kepala menjulur ke utara dan kaki ke arah selatan.

Korban ditemukan memakai baju kaos warna hitam putih, celena pendek jean warna biru muda. Pada bagian kepala, telihat luka robek, ucapnya.

Terkait peristiwa itu, kata Kasubag Humas, pihaknya sudah meminta keterangan dari 4 orang saksi. Mereka adalah pemilik rumah yang dikontrak korban dan tetangga sekitar.

“Kami belum mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun dari penyelidikan awal, korban diduga tewas setelah dipukul pakai tabung gas elpiji 3 kilogram oleh si pelaku,” ungkap Iptu Ketut Sukadi.

Menerima informasi adanya peristiwa itu, Selasa malam pukul 23.30 Wita, Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di tempat kejadian dan langsung melaksanakan olah TKP.  “Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” katanya, menambahkan.

Sementara informasi dari warga di sekitar TKP, diketahui bahwa sebelum ngontrak kamar yang juga dipakai tempat membuat dan berjualan keripik pisang dan peyek di Sanur Kauh, Sri Widayu berdagang nasi di Jalan Tirta Ening I Denpasar. Nama warungnya, Warung Barokah.

Sejak tinggal di Sanur Kauh, Sri Widayu yang telah berpisah ranjang dengan suaminya, hidup seorang diri dengan membuka usaha keripik pisang dan peyek.

Beberapa jam sebelum ditemukan tewas, tetangga korban sempat melihat ada empat orang tamu yang datang marah-marah, yang dari nada suaranya seperti menagih hutang.

“Ada orang yang datang ngamuk-ngamuk seperti nagih hutang, setelah itu saya tidak memperhatikannya lagi,” kata seorang tetangga korban sembari menambahkan, sejak tinggal di sini, dia jualan keripik pisang dan peyek. Infonya, pisang didatangkan dari Jawa, mungkin dari tempat kelahiran korban di Banyuwangi, Jawa Timur.  (LE-DP)

Lenteraesai.id