judul gambar
HeadlinesTabanan

Mendaki Malam Hari, 5 Pelajar Tersesat di Gunung Batukaru Tabanan

Tabanan, LenteraEsai.id – Lima pelajar yang melakukan pendakian pada Jumat (13/11) malam di Gunung Batukaru Kabupaten Tabanan, Bali, dilaporkan tersesat hingga tim SAR gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian.

Kelima pelajar SMA dari Kota Tabanan yang seluruhnya pria tersebut diketahui bernama I Wayan Bagus Suarnatha (18), Wahyu (18), Ngurah (18), Rapta (17) dan Ferdi (19).

“Kami menerima laporan tentang pelajar hilang di Gunung Batukaru pada Jumat malam sekitar pukul 22.30 Wita, sehingga langsung menerjunkan petugas untuk melalukan pencarian,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada SE MAP di Denpasar, Sabtu (14/11).

Ia menyebutkan, dari laporan yang diterima, pihaknya menduga posisi para pelajar yang tersesat berada pada radius sekitar 800 meter dari Pura Malen yang ada di daerah lereng Gunung Batukaru.

Dugaan itu dikaitkan dengan keberangkatan para pendaki sekitar pukul 19.00 Wita, di mana 2,5 jam kemudian dilaporkan tidak menemukan jalan alias tersesat, sehingga kuat dugaan mereka berada di kawasan Pura Malen.

Gede Darmada menduga para pelajar tersesat karena tidak mengenal jalur pendakian dan tidak membawa alat penerangan, terlebih mereka melakukannya pada malam hari.

“Sepertinya mereka menganggap remeh prosedur-prosedur pendakian. Sudak tidak mengenal jalur, pendakian dimulai pada malam hari, lagi-lagi tanpa membawa perlengkapan yang memadai. Mereka diketahui hanya memanfaatkan cahaya HP untuk menembus gegelapan malam,” ujar Darmada.

Untuk melakukan upaya pencarian, kata Darmada, pihaknya malam itu juga melakukan koordinasi dengan Kanit Sabhara Polsek Pupuan, Pecalang Desa Pujungan serta Bendesa Pujungan.

Setelah mengubek rembetan hutan di kegelapan malam dalam beberapa jam, tim SAR gabungan bersama pecalang dan perangkat Desa Pujungan, berhasil menemukan mereka di koordinat 8°19’37.77″s-115°4’14.86″E pada Sabtu (14/11) dini hari pukul 01.10 Wita dalam keadaan selamat.

Setelah dilakukan evakuasi, mereka oleh pihak Basarnas dan Samapta Polda Bali terlebih dalulu diberikan pengarahan sebelum kelimanya diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Darmada mengimbau, bagi kelompok atau warga yang akan melakukan pendakian ke gunung, hendaknya dapat memperhatikan kelengkapan pribadi dan tim, berikut perbekalan serta obat-obatan.

Selain itu juga harus membawa peralatan-peralatan pendukung seperti senter, jas hujan, tenda darurat dan lain-lain, di samping juga mempersiapkan fisik pendaki, terlebih pada musim penghujan kali ini.

“Bagi pemula yang belum mengenal jalur dan medan pendakian, sebaiknya membawa pemandu lokal ketika hendak melakukan pendakian. Cara ini akan lebih aman sehingga tidak menyulitkan orang lain,” ujar Darmada, menekankan.  (LE-TB)

Lenteraesai.id