judul gambar
HeadlinesNasionalNews

Material Lumpur Tiba-tiba Muncrat Kuburkan Puluhan Satwa Piaraan di Blora

Blora, LenteraEsai.id – Material lumpur berwarna hitam kecoklatan tiba-tiba meletus atau muncrat setinggi belasan meter ke udara di Dusun Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (27/8) pagi.

Peristiwa yang oleh masyarakat setempat disebut ‘Kurdo’ itu, ditandai dengan memancarnya lumpur dan gas beracun dari bawah permukaan tanah disertai dengan suara-suara ledakan cukup keras.

Kemunculan semburan lumpur yang juga disertai suara bergemuruh di tengah tegalan atau tanah lapang yang selama ini banyak dipakai mengembalakan beberapa jenis ternak piaraan itu, sempat membuat panik warga sekitarnya.

Warga yang umumnya para pengembala ternak, berlarian tunggang langgang, sementara sekitar 20 ekor kerbau yang mereka gembalakan, dilaporkan hilang terkubur material semburan yang jumlahnya mencapai puluhan meter kubik.

Tidak hanya mengubur hidup-hidup puluhan kerbau, semburan yang juga memancarkan bau belerang yang cukup kuat, telah membuat empat warga harus dilarikan ke rumah sakit, diduga karena menghirup belerang atau kandungan gas beracun lainnya.

Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora Agung Tri mengatakan, empat warga ditemukan terkapar lemas sehingga harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Habibullah Purwodadi dan Puskesmas Doplang.

Namun setelah mendapat perawatan secukupnya, mereka dilaporkan telah kembali siuman dan kesehatannya sudah dinyatakan pulih kembali, ucapnya, menjelaskan.

Sementara ternak yang terkubur semburan material, sejauh ini disebutkan antara 15 sampai 20 ekor kerbau, yang beberapa di antaranya telah berhasil ditemukan mati di bawah timbunan pasir bercampur lumpur.

Menurut warga setempat, lumpur pertama kali terlihat menyembur ke udara dalam belasan meter tingginya pada Kamis (27/8) pagi sekitar pukul 05.30 WIB, di mana para warga sudah banyak yang datang untuk menggembalakan ternaknya.

Kepala TRC BPBD Blora menyebutkan, semburan terjadi dalam beberapa kali selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu perlahan mereda sehingga beberapa warga mulai mencoba mendekat untuk mengetahui kondisi ternak mereka.

Ketika itulah beberapa warga menemukan ternaknya telah mati terkubur material letusan, di samping ada dugaan sebagian ternak yang lain tersedot atau masuk ke dalam lubang kepundan semburan lumpur, ucapnya, mengungkapkan.

Guna mencegah timbulnyan hal-hal tidak diinginkan, pihak kepolisian dan aparatur dinas lainnya kini tampak berjaga-jaga dan melarang warga mendekati pusat semburan pada radius kurang lebih satu kilometer.   (LE-BL)

Lenteraesai.id