judul gambar
HeadlinesKlungkungNews

Viral 4 Anak Yatim Hidup Berdesakan, Bupati Suwirta Telusuri ke Gubuk Tak Layak Huni

Klungkung, LenteraEsai.id – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menelusuri keberadaan keluarga yang tinggal di rumah kos di lingkungan Banjar Pekandelan Klod, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung, Selasa (2/6/2020).

Seorang ibu bersama 4 orang anaknya yang telah dewasa dilaporkan tinggal di dalam satu kamar kos tersebut. “Saya mendapat laporan bahwa ada keluarga, seorang ibu bersama 4 orang anaknya yang sudah dewasa tinggal dalam satu kamar kos. Jika ini benar, tentu hal ini tidak baik,” ujar Bupati Suwirta.

Saat dicek ke lokasi, Bupati Suwirta yang didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dan Lurah Semarapura Klod, hanya mendapati dua remaja kakak beradik yang berada di rumah kos tersebut.

Saat ditanya tentang keberadaan anggota keluarganya yang lain, anak bungsu Desak Made Ayu Suwasti (43) yang bernama Putu Ayu Darmayanti (14), menjawab kedua kakaknya sedang keluar, sedangkan sang ibu, Desak Made Ayu Suwasti tengah bekerja di daerah Celuk, Kabupaten Gianyar dan kos di sana.

Mendapat jawaban yang kurang lengkap, Bupati Suwirta lanjut menuju desa asal keluarga ini yakni Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Kedatangan Bupati Suwirta disambut Kepala Dusun (Kadus) setempat Komang Muliantara dan langsung diantar menuju rumah asal keluarga Desak Made Ayu Swastiti. Di lokasi, Bupati Suwirta mendapati sebuah gubuk tidak layak huni yang merupakan rumah keluarga Desak Made Ayu Swastiti.

Kadus Punduk Dawa, Komang Muliantara mengatakan, warganya yang bernama Desak Made Ayu Swastiti bersama keempat anaknya telah pergi meninggalkan pekarangan rumahnya dan hidup dengan menyewa sebuah kamar kos di Kecamatan Klungkung. Desak Swastiti sendiri yang merupakan seorang janda, tinggal dan bekerja di Gianyar. Sebelum pergi meninggalkan tanah pekarangannya, anak-anak Desak Made Ayu Suwasti hidup menumpang bersama paman dan bibinya yang masih berada di satu pekarangan rumah itu. Namun sejak akhir tahun 2019, anak-anak ini memilih tinggal di kos yang terletak di lingkungan Pekandelan Klod, Klungkung.

“Saya bersama beberapa tokoh warga setempat sudah berupaya membantu dengan memberikan pekerjaan kepada keluarga ini supaya bisa senantiasa berkumpul dan tinggal di daerah asal dengan layak. Namun mereka lebih memilih keluar, dan tinggal dalam satu kamar kos,” ujar Komang Muliantara.

Bupati Suwirta dalam wawancaranya meminta para aparat desa untuk segera membuat usulan pembangunan bedah rumah dengan Dana Alokasi Desa. Namun untuk mempercepat realisasi bedah rumah, Bupati Suwirta akan berupaya membantu mencarikan bantuan CSR bedah rumah untuk keluarga ini.

“Para prajuru, mari kita bahu-membahu membantu keluarga ini, saya tidak ingin ada kemiskinan dan orang miskin yang terlantar di Kabupaten Klungkung,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan itu menandaskan.  (LE-KL)

Lenteraesai.id