judul gambar
HeadlinesNews

Perbuatan Nyeleneh, Bangun Pelinggih ‘Direndengkan’ dengan Sebuah Kloset

Bangli, LenteraEsai.id – Sebuah ‘pelinggih’ yang dibangun berdampingan dengan sebuah kloset yang biasa dipakai membuang air besar, ditemukan di sebuah rumah milik warga di Kelurahan Kawan, Kabupaten Bangli, Bali.

‘Pelinggih’ atau bangunam suci lengkap dengan busana putih kuning yang di bagian sampingnya, atau dalam satu areal terdapat kloset jongkok itu, kini menjadi perhatian orang karena dianggapnya sangat ganjil atau nyeleneh.

Masyarakat Hindu umumnya meletakkan ‘pelinggih’ berupa ‘padmasana’ di tempat yang dianggap suci dan hulu, yakni ‘kaja-kangin’, sementara kloset merupakan benda yang konotasinya kotor sehubungan kerap digunakan sebagai tempat buang air besar, demikian pewarta LenteraEsai melaporkan dari Bangli, Jumat (31/1) petang.

Semakin menjadi perhatian orang setelah hal itu menyusul dilaporkan oleh beberapa warga yang lain ke pihak Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bangli, belum lama ini. Bahkan, warga juga melaporkan temuan serupa di Desa Bantang dan Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra ketika dihubungi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari warga tentang adanya beberapa ‘pelinggih’ yang dibangun berdampingan dengan kloset duduk yang umumnya terpasang di dalam ruang jamban atau kamar mandi.

“Warga yang melapor umumnya mengaku tersinggung dan resah, karena perbuatan itu mereka nilai telah melecehkan agama Hindu, di mana bangunan yang disucikan malah berdiri berdampingan dengan sebuah kloset yang dianggap kotor,” ujar Nyoman Sukra.

Menyikapi laporan tersebut, lanjut Nyoman Sukra, pihaknya bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem), melakukan penelusuran ke beberapa desa yang dimaksud.

“Setelah dilakukan pengkajian dan beberapa kali pertemuan, akhirnya kasus tersebut akan menyusul ditindaklanjuti oleh tim Pakem,” katanya, menjelaskan.

Ia menyebutkan, secara berjenjang akan dilakukan pendataan ke bawah, sekaligus dilakukan pendekatan dan pembinaan. Setelah melalui proses tersebut, kloset akan disarankan untuk dibongkar oleh si pemilik rumah, karena letaknya yang memang tidak sesuai, yakni direndengkan dengan ‘pelinggih’.

Ditanya tentang identitas warga yang mendirikan pelinggih dengan cukup nyeleneh itu, Ketua PHDI Bangli mengaku enggan untuk mengungkapkannya. “Ya..sudah saja. Nanti malah menjadi polemik yang kurang menguntungkan di masyarakat,” katanya, pendek.

Sementara menurut pengakuan si pemilik bangunan, hal tersebut dilakukan agar tidak sulit dalam memperoleh rezeki. Bahkan disebutkan rezeki yang datang bisa berlimpah.

“Benar, pengakuannya agar gampang memperoleh rezeki, supaya cepat makmur,” ujar Nyoman Sukra dengan menambahkan, pemilik rumah juga mengaku melakukan itu setelah sebelumnya memperoleh ‘pawisik’ yang menyebutkan, bila ingin banyak rezeki taruh kloset di samping ‘padmasana’.

Namun demikian, Nyoman Sukra mengaku belum dapat memastikan kebenaran dari bunyi ‘pawisik’ tersebut. Namun yang jelas, perbuatan itu tidak lazin dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali, karenanya harus dibongkar, ucapnya, menandaskan. (LE-BL)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id